Wednesday, November 14, 2012

sejarah cakra pandu satya gemolong


SEJARAH CAKRA PANDU SATYA

Sejarah Awal Berdiri :
Organisasi Pramuka SMA Negeri Gemolong terbentuk sejak berdirinya SMA Negeri Gemolong pada tahun 1981. Dalam perkembangannya Organisasi ini berkembang tidak menentu dikarenakan dalam tiap masa transisi terjadi konflik baik internal maupun eksternal. Melihat perkembangannya yang tidak menentu, sehingga pada tanggal 27 September 1997, beberapa pengurus Dewan Ambalan Pramuka SMA Negeri Gemolong yang baru dilantik yang meliputi Purwadi Eko S (Pradana), Puji Lestari (Pradani), Ahmad Taufik SS (Kerani), Enny Dwi S (Kerani), Almarhumah Juni TI (Juru Uang), Hevi Sumaryati (Juru Uang), Muh. Fahrudin (TEKPRAM), Rahmad D (TEKPRAM), Muh. Agung FA (Giatops), Indro Guntoro (Giatops), Hanung PP (Giatops), Triyono, Diah Tri dan Priyono (Litev), Prehatin, Leonita, Sri Lestari, Ika Fatmawati dan beberapa yang belum tertulis (Binbang) berikrar dan bertekad bahwa Organisasi Pramuka SMA N Gemolong ini harus terus berkembang dengan atau tanpa bimbingan dari kakak kelas Eks Ambalan. Dari tekad dan ikrar tersebut kami berusaha untuk menghidupkan dan mengembangkan Organisasi ini dan hasilnya dapat dilihat sampai sekarang. Dari uraian diatas jelas bahwa dengan kesepakatan bersama Ambalan Cakra Pandu Satya SMA Negeri Gemolong lahir pada tanggal 27 September 1997.

Lambang Cakra Pandu Satya
Lambang Cakra Pandu Satya dilambangkan dengan bentuk dari seperdelapan lingkaran yang diartikan sebagai Roda Kehidupan

Arti lambang Cakra Pandu Satya.
A.    Seperdelapan lingkaran sebagai dasar melambangkan Roda kehidupan yang selalu berputar, hal ini menggambarkan bahwa sebuah organisasi harus hidup dan berkembang bagaimanapun kondisinya. Ketika kondisi organisasi tersebut berjaya dan berada diatas anggota organisasi tersebut harus bisa mempertahankan posisinya dan tidak boleh lalai dengan posisi dan tugas mereka dalam organisasi. Namun ketika kondisi organisasi tersebut berada dibawah dan sedang goyah, anggota organisasi harus tetap teguh dan tegar dalam memulihkan kondisi organisasi tersebut dan bukan meninggalkan tanpa memperbaikinya.
B.     Seperdelapan lingkaran yang dibagi menjadi dua dengan satu garis tegas sebagai lambang bahwa organisasi Cakra Pandu Satya bukan organisasi yang beranggotakan homogen melainkan sebuah organisasi yang beranggotakan heterogen namun dipisah dengan jelas.
C.     Dua buah Shiluete Tunas kelapa yang masing-masing akarnya saling bertautan dan bergandengan menggambarkan bahwa Ambalan Cakra Pandu Satya adalah satuan terpisah namun saling berhubungan.
D.    Cakra dengan sepuluh gerigi menggambarkan tingkat kesempurnaan kehidupan dengan nilai sepuluh. Dalam Pramuka hal ini menggambarkan Dasa Dharma Pramuka yang merupakan sikap hidup Pramuka dan keseharian seorang Pramuka dalam menjalani kehidupannya tanpa meninggalkan norma-norma yang lain dalam kehidupan.
E.     Bintang yang berjumlah tiga buah melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Arti yang lain yaitu Cakra Pandu Satya mempunyai cita-cita yang tinggi setinggi langit tempat dimana bintang berada.
F.      Keris berluk tiga menggambarkan sebuah senjata khas jawa. Luk tiga menggambarkan TRI SATYA yang merupakan sumpah dan janji suci seorang pramuka.

Arti warna lambang Cakra Pandu Satya.
A.    Warna Putih, adalah warna dasar lambang Cakra Pandu Satya melambangkan kesucian hati, kesucian pikiran, kesucian perbuatan, kesucian perkataan dan kesucian tekad. Hal ini merupakan dasar yang hakiki dan mulia karena setiap tindakan yang didasarkan pada kesucian dan kebersihan.
B.     Warna Merah pada garis pinggir yang melambangkan bahwa keberanian bertindak, berbuat yang berdasarkan kesucian. Warna merah pada Cakra melambangkan semangat yang berkobar dan menyala seperti lidah api yang terus berkobar tanpa mati seperti Api abadi. Hal ini menggambarkan bahwa setiap anggota Cakra Pandu Satya harus selalu bersemangat dan semangatnya harus terus berkobar meskipun dalam kondisi yang sulit.
C.     Warna Hitam, melambangkan keabadian yang mana Cakra Pandu Satya akan terus exist dan ada meskipun penciptanya dan anggotanya terus berganti seiring dengan bergantinya waktu.
D.    Warna Kuning, melambangkan sebuah kejayaan yang mana Cakra Pandu Satya bercita-cita untuk meraih kejayaan untuk masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.
E.     Warna Hijau, melambangkan kemakmuran yang ingin diraih demi kemakmuran bersama, kemakmuran yang membanggakan bagi pribadi Ambalan, Pramuka, Institusi, Nusa dan bangsa.


Arti Kata CAKRA PANDU SATYA.             
-          CAKRA         : senjata bergerigi sepuluh
-          PANDU         : tuntunan Pramuka
-          SATYA          : janji kesetiaan


CAKRA PANDU SATYA
Adalah tuntunan seorang Pramuka dalam berkata, berpikir, bertindak dan berbuat  berdasar kesucian tanpa mengingkari janji setia Tri Satya Pramuka berbuat dan bertindak dalam sikap hidup Dasa Dharma untuk mencapai satu tingkat kesempurnaan.